Senin, 22 Februari 2016

Politik adalah "kotor"


POLITIK
Hasyim Ludfi






Banyak dipahami orang kalau politik itu kotor, politik itu jelek, politik itu gak baik. Sangat disayangkan dengan pemahaman yang demikian terhadap arti POLITIK atau pengertian tentang POLITIK. Pengertian POLITIK pada dasarnya atau hakekatnya adalah pengertian TENTANG KENEGARAAN , Politik adalah ilmu tentang negara, tentang pemerintahan, atau pengetahuan tentang kehidupan bernegara, yaa gak usah definisi -definisian yaa. Asal kata politik itu adalah Polic bahasa Yunani yang karena disitulah dahulu berkembang suatu bentuk pemerintahan yang tertata, demikian lah kira -kira. Nah itulah arti Politik, sehingga orang yang ahli kenegaran adalah dia disebut politicus. Lagi jangan diartikan politik itu adalah akal akalan atau minteri, sehingga orang yang ahli politik atau berkecipung didunia politik dikonotasikan atau diartikan sebagai orang yang pinter ngakali, endaklah , itu arti atau asumsi yang keliru. Lalu mengapa , pemahaman yang demikian terhadap kata POliTIK, yang kotorlah, yang gak baik lah, yang jengkelkan lah, ternyata menjadi pemahaman yang benar atau orang banyak selalu terdengar berkomentar demikian. Nah itu sebenarnya adalah fakta atau perilaku yang memang ada atau terjadi pada oknum atau orang -orang pelaku politik. Jadi Bukan Politiknya yang jelek, tapi Orangnya , personnya, kelompoknya, organisasinya. Disini mari kita bedakan. Memang berbicara tentang POLITIK yang notabena adalah Kenegaraan, adalah Pemerintahan, adalah Kekuasaan untuk memerintah, maka memang cendrung untuk BERKUASA DALAM SUATU NEGARA, pihak tersebut kadang melakukan CARA , kadang menjalankan taktik strategi yang CENDRUNG KOTOR tadi, yang cendrung menjengkelkan pihak -pihak yang tidak mendukung.Demikian memang PEREBUTAN KEKUASAAN kadang mengakibatkan PERTUMPAHAN DARAH, MENGHANCURKAN LAWAN , menumpas PENENTANG DENGAN CARA CARA YANG keji.Sepertinya memang dari sononya, dari awal awal berdirinya suatu negara di dunia banyak yang diawali dengan kekerasan ya dalam tanda petik yaa, banyak negara didunia dibangun dengan semboyan SIAPA YANG KUAT DIA YANG MENANG. Itu dah sedikit aja. Jadi prinsipnya yang jelek atau yang kotor adalah unsur manusianya, unsur kelompoknya, BUKAN ARTI POLITIKNYA,. ORANG YANG AHLI POLITIK ADALAH ORANG YANG AHLI KENEGARAAN, YANG AHLI TATANAN NEGARA. Sedang kadang mereka hanya untuk bisa memegang kekuasaan, bisa berkuasa, untuk bisa menjalankan suatu pemerintahan, diperolehnya dengan cara cara yang akhirnya memberi kesan kebencian bagi orang atau bagi rakyat di negara itu. Partai Politik adalah partai atau Organisasi yang punya akses untuk menjadi pelaku politik dinegara yang bersangkutan. Lalu bagaimana dengan negara kita Indonesia. Pada Prinsipnya pada Negara Kita Indonesia adalah tidak harus terjadi praktek praktek yang kotor yang harus dilakukan untuk eksis atau bisa mendapat tempat guna memegang KEKUASAAN , guna meraih posisi dalam Pemerintahan. Karena apa, Negara Kita Indonesia adalah Negara yang berdasarkan PANCASILA, negara yang menjunjung tinggi asas KEMANUSIAN YANG ADIL DAN BERADAB, NEGARA YANG BERKETUHANAN YANG MAHA ESA. YA demikian lah seharusnya sistem Politik atau berjalannya POLITIK di Indonesia. Namun yang terjadi, kayaknya ada saja yang beraktifitas, bergerak, atau berkompetisi diantara partai politik, atau person person yang dipartai politik yang memberikan kesan KOTOR, Jelek, menjengkelkan, sehingga kadang kita atau rakyat menjadi apatis, menjadi golput, menjadi antipati, menjadi benci. NAH ADA BENARNYA TUUH, TAPI JANGAN BENCI PADA KATA POLITIK LOH...., TU MALAH DIKULIAHKAN DIAJARKAN DI DUNIA PENDIDIKAN TENTANG ILMU POLITIK, ADA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK kaan...., bedakan antara Ilmu Politiknya dengan oknum yang haus kekuasaan sehingga sampai melakukan cara cara yang menyimpang dari DASAR NEGARA kita ya, PANCASILA itu. oke, barang kali ada salah nya, itu adalah kesalahan saya, jika benar itu memang kebenaran dari ilmu itu sendiri.

Hasanuddin Nawing ; Tokoh Pejuang Kemerdekaan


Rentetan  perjuangan-perjuangan  rakyat  Sulawesi  Selatan  dalam  melawan  bangsa  asing  telah  melahirkan  pemimpin-pemimpin  atau  tokoh-tokoh  pejuang,  antara  lain:  Sultan  Hasanuddin,  Karaeng  Bontomarannu,  Pancai  Tanah  Besse  Kajuara,  Lamadukkelleng,  La  Pawawoi  Karaeng  Sigeri,  I Makkulau  Karaeng  Lembangparang,  Andi  Mappanyukki,  Padjongan  Daeng  Ngalle  Karaeng  Polombangkeng,  Andi  Abdullah  Bau  Massepe,  Andi  Djemma,  Pongtiku,  Andi  Tadda,  Opu  Daeng  Risaju,  Dr.  Ratulangi,  Andi  Pangerang  Petta Rani,  Andi  Sultan  Daeng  Raja,  Ranggong  Daeng  Romo,  Wolter Mongonsidi,  Emmy  Saelan,  dan  lain-lain.  Tentu  masih  banyak  pemimpin-pemimpin  dan  tokoh-tokoh  pejuang  yang  belum  disebutkan.  Padahal  peranan   mereka  tidak  kalah  menariknya  atau  pentingnya  untuk  disimak.
Hasanuddin  Nawing adalah  salah  seorang  tokoh  pejuang  kemerdekan  republik  Indonesia.  Hasanuddin Nawing  Ikut Memperjuangkan  kemerdekan dengan cara masuk  organisasi kelasykaran  dan  melakukan  perjuangan  bersenjata ketika  NICA masuk  ke Indonesia  untuk  menguasai  kembali  Indonesia.
Hasanudding  Nawing  Lahir di  Makassar  pada  tanggal  13  Januari  1927. Sekolah  di  Sekolah  Rakyat  sampai  kelas  lima  dan  melanjutkan sekolah  kelas  6 di  HIS.  Setelah  selesai  di  HIS  dia   melanjutkan  sekolahnya  di  Lagere  Zeevart  School  selama  4  bulan.  Kemudian  sekolah  di  sekolah  pelayaran  menengah  (Middlebare  Zeevart  School)  selama  satu  tahun.  Setelah  menyelesaikan  pendidikannya  dia  ikut  dalam  perjuangan  kemerdekaan  sebagai  kmd.  Regu  pada  laskar  Polombangken  bersama  dengan  Walter  Mongonsidi.  Dalam  usahanya  mempertahankan  kemerdekaan  Indonesia dia  ditangkap  oleh  NICA  di  pangkajenne  dan  ditahan  sampai  tahun  1949.  Setelah  bebas dia  tidak  berhenti  berjuang,  ia   melanjutkan  perjuangan  dan  bergabung  dengan  bn.  Mattalatta  jogya  dan  diangkat  menjadi  kmd  pel. (ltd).  Pada  masa  pemberontakan  Andi  Asiz  beliu  ikut  berjuang  melawannya.
tulisan  singkat  ini hanya ingin  memperkenalkan  serdadu militer RI yang ikut berjuang melindungi kedaultan NKRI  yang kurang dan bahkan tidak dikenal oleh cucu-cucunya.

Minggu, 21 Februari 2016

Melodi

Getaran itu menghasilkan suara nan indah
Melodi yang ternyiang di telinga mengagetkan sang lebah yang sedang mencumbui bunganya
Suara itu menghanyutkan pada jalan menuju de javu
Ingatan itu memberi pelukan hangat
Candu itu terus memeluk sampai terasa abadi
Manisnya yang susah ditemui di kehidupan sekarang dan di masa depan
Membuat betah untuk tetap diam dan tak melangkah
Sungguh indah dan tak bisa dirasakan kembali

Rabu, 17 Februari 2016

SOEKA

Malam ini semakin sunyi
Sunyi  yang mengundang angan itu
Ketika mereka saling memandang silih berganti seakan tak mau sirna
Pandangan itu yang membuat angin bergejolak dan saat itu dingin, senyum menyatu yang menambah kehangatan abadi
Pecah suara melodi menjadi angan yang mendalam
Tiba-tiba sebutir air jatuh dari langit yang hitam
Butir air itu memancarkan sinar gemilau yang menyilau
Jauh atau dekat yang menipu sampai tak terlihat dan lenyap tanpa jejak
Namun maatahari tetap terbit esok harinya sampai dunia berakhir

By. A2 Gau